Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) mengembangkan desa produktif di berbagai wilayah di Indonesia. Diharapkan, program ini mampu menyerap tenaga kerja di kawasan pedesaan.
"Pada 2010 ini sudah dimulai dengan pengembangan model desa produktif sebanyak 200 desa di Madura. Diharapkan mampu menyerap tenaga kerja atau 125.000 wirausahawan baru," kata Menakertrans, Muhaimin Iskandar, dalam pers rilis kepada detikcom, Sabtu (9/10/2010).
Muhaimin mencontohkan, untuk Sumenep Madura, program Desa Produktif dilaksanakan dengan pemberian bantuan pelatihan dan modal kerja sebesar Rp 50 juta per desa.
Program unggulannya meliputi padat karya produktif, pelatihan tenaga kerja sukarela dan pelatihan usaha mandiri sektor informal. Termasuk juga pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi desa.
"Untuk keberhasilan program ini dibentuk kelompok Tenaga Kerja Penggerak Perluasan Kesempatan Kerja Pedesaan (TP2K2P)," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu.
Program Desa Produktif adalah program dasar yang akan dilanjutkan dengan program berikutnya di tahun mendatang yaitu program pasar produktif andalan. Program ini dimaksudkan selain untuk memasarkan hasil-hasil produksi pedesaan, juga untuk mengembangkan pasar tenaga kerja di sektor perdagangan produksi kewirausahaan.
Menurut Muhaimin, pengembangan program itu dilandasi pertimbangan bahwa 60 persen penduduk Indonesia tinggal di pedesaan. Dan sebagian besar dari jumlah itu bekerja di sektor informal.
"Dengan demikian, perekonomian pedesaan akan semakin maju dan diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional," ujar Muhaimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar